Most View

Penjelasan mengapa $1^\infty$ tak tentu

Gambar
  Misakan ambil beberapa bentuk yang dapat dibentuk menjadi $1^\infty$ yaitu 1. $\lim_{x \rightarrow \infty}(1+\frac{1}{x})^{x}$. 2. $\lim_{x \rightarrow \infty}(1-\frac{1}{x})^{x}$. 3. $\lim_{x \rightarrow \infty}(1+\frac{1}{x})^{x^{2}}$. Dengan menggunakan Teorema L'Hopital yaitu Aturan L'hospital 1 pada Analisis Riil berbunyi:  Misalkan  , misalkan terdiferensiasi pada dan   untuk semua   yaitu jika  , maka  jika  , maka  Selanjutnya akan dicari ketiga nilai dari limit tersebut. 1. akan dicari nilai dari $\lim_{x \rightarrow \infty}(1+\frac{1}{x})^{x}$ yaitu $\lim_{x \rightarrow \infty}(1+\frac{1}{x})^{x}=\lim_{x \rightarrow \infty}e^{ln((1+\frac{1}{x})^{x})}$ $\lim_{x \rightarrow \infty}(1+\frac{1}{x})^{x}=\lim_{x \rightarrow \infty}e^{xln(1+\frac{1}{x})}$ $\lim_{x \rightarrow \infty}(1+\frac{1}{x})^{x}=e^{\lim_{x \rightarrow \infty}(xln(1+\frac{1}{x}))}$ selanjutnya akan dicari $\lim_{x \rightarrow \infty}(xln(1+\frac{1}{x}))$ yaitu $\lim_{x \rightarrow \infty}(xln(1+\frac

Resensi Film Soekarno

Resensi Film “Soekarno”




1. Identitas film
a. Judul film : Soekarno
b. Sutradara : Hanung Bramantyo
c. Produser : Raam Punjabi
d. Editing : Cesa David Lukmansya
e. Tahun pembuatan : 2013
f. Durasi : 177 menit( 2 jam 17 menit)

2. Sinopsis

Adegan dimulai dengan latar waktu tahun 1934 saat serdadu marsuse pemerintah Belanda menangkap Soekarno dan beberapa rekan beliau yang sedang berada di rumah ketua PNI(Partai Nasional Indonesia) Jawa Tengah, yaitu dokter Sujudi. Lalu, adegan menjadi kembali ke masa lalu(flashback) Soekarno, di mana Soekarno yang dulu bernama Kusno sakit-sakitan. Ayahnya, Raden Soekemi Sosrodiharjo sampai menjalankan ritual ‘laku tirakat’ yaitu tidur di bawah ranjangnya dengan tujuan penyakit tersebut pindah ke tubuhnya. Ternyata menurut kepercayaan Jawa, nama Kusno tak cocok bagi Soekarno. Dengan upacara Ruwatan, namanya diganti menjadi Soekarno. Nama yang terinspirasi dari tokoh Kurawa berhati mulia, yaitu Adipati Karno. Ayah Soekarno ingin Soekarno menjadi anak yang berjiwa ksatria.

Cerita terus berjalan dan sampai di masa di mana Soekarno merasakan cinta monyet pada gadis Belanda bernama Mien Hessel. Tapi, ayah Mien Hessel tak suka dan kerap mengusirnya karena dianggap tidak sederajat dengannya. Dari situ, rasa nasionalisme Soekarno tumbuh. Soekarno gemar mengikuti rapat- rapat Sarekat Islam yang dipimpin oleh bapak kostnya yakni Haji Oemar Said(HOS Tjokroaminoto). Soekarno makin tertarik pada ide kebangsaan dan mulai belajar berpidato. Karena itu, ia dan rekannya mendirikan PNI. Namun, beliau ditangkap dengan tuduhan menghasut dan berbalut komunis. Beliau dipenjarakan di Bandung. Saat di Bandung, beliau menulis pledool(pembelaan) yang terkenal dan berjudul “Indonesia Menggugat”. Beliau dijatuhi hukuman 4 tahun namun dibebaskan setelah 2 tahun. Pada usia 24 tahun, beliau sudah berpidato di berbagai tempat. Pada umur yang sama pula, beliau pernah dipenjara oleh pemerintah kolonial Belanda karena meneriakkan kata “Kita Harus Merdeka!” di atas podium Sarekat Islam. Soekarno diasingkan ke Ende lalu dibuang ke Bengkulu.

Saat di Bengkulu, beliau tak punya podium dan massa. Maka, beliau banting setir menjadi seorang guru relawan di sekolah Muhammadiyah. Beliau jatuh cinta pada muridnya, Fatmawati, padahal beliau sudah beristrikan Inggit Garnasih, istri keduanya setelah menceraikan istri pertamanya, Siti Oetari. Saat dilanda bingung oleh masalah rumah tangga, di luar sana Perang Dunia(PD) II mencapai Asia dengan masuknya Jepang yang membom pangkalan angkatan laut AS, Pearl Harbour, Hawaii.

Indonesia yang saat itu dikuasai Belanda juga ikut jatuh. Datanglah Jepang ke Indonesia. Jepang sangat baik pada Soekarno. Soekarno dibawa ke Jawa sebagai pemanfaatan misi 3A Jepang. Di film ini, digambarkan bahwa Soekarno menjadi ‘mandor’ yang diabadikan menjadi foto sengaja dibuat Jepang untuk alat propaganda. Padahal, Soekarno sedih melihat rakyat Indonesia yang bekerja sebagai romusha di sana.

Soekarno menceraikan Inggit dan menikahi Fatmawati. Di luar sana, AS membom Jepang, yaitu di Hiroshima dan Nagasaki, dan Jepang menyerah. Para pemuda yang membajak saluran radio BBC mendengar berita ini, termasuk Sjahrir. Lalu mereka membujuk Soekarno-Hatta untuk mengabaikan janji kemerdekaan dari Jepang yang rencananya digelar pada 24 Agustus 1945. Terjadilah peristiwa Rengasdengklok pada 15 Agustus 1945, saat beberapa golongan tua masih mempertimbangkan beberapa hal. Kemudian setelah Soekarno-Hatta dikembalikan ke Jakarta, terjadilah peristiwa penulisan naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda. 3 orang yang menyusun naskah proklamasi, Soekarno, Hatta, dan Achmad Soebardjo. Sementara yang mengetik adalah Sayuti Melik. Lalu, 17 Agustus 1945 terjadi peristiwa proklamasi, beliau tetap membacakan proklamasi meskipun sedang dalam keadaan puasa dan sakit. Acara berlanjut ke pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih diiringi lagu kebangsaan “Indonesia Raya”. Bendera tersebut dijahit Fatmawati pada beberapa malam sebelumnya dan saat sedang mengandung anaknya yang pertama.

3. Kritik

1.) Kelebihan:

a. Karakter dan penokohan yang kuat. Seperti saat melafalkan bahasa selain bahasa Indonesia(Jawa, Belanda, Jepang).

b. Detail sejarah yang rinci dan membeberkan beberapa fakta yang tidak diketahui oleh banyak orang.

c. Detail propertinya sangat cocok, suasana masa lampau terasa dibangkitkan kembali. Seragam dan senjata tentara Belanda dan Jepang sangat apik. Kendaraan era dulu juga dimunculkan yang membuat nuansa dulu semakin kental.

2.) Kekurangan:

a. Penokohan Soekarno yang lebih ditunjukkan sisi muram dan galaunya. Kurang menunjukkan sisi kharismatik Soekarno. Efek penuansaan pada film yang dibuat dengan dominasi gelap membuat kesan murung Soekarno makin menonjol.

b. Adanya humor lokal yang sepertinya hanya bisa dinikmati oleh orang Indonesia. Penikmat film dari luar negeri mungkin banyak yang tidak mengerti.

c. Bagian “cinta segitiga” Soekarno terasa menjelaskan bahwa Soekarno adalah seorang womanizer











Komentar

Postingan populer dari blog ini

Relasi Parsial Order (POSET)

Makalah Agama Islam: Perkembangan Islam pada Masa Kejayaan